BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Olahraga
psikologi adalah kedisiplinan untuk memahami hambatan mental pada atlet yang
dapat mempengaruhi prestasi yang diinginkan. Prinsip-prinsip dalam psikologi
olahraga didasarkan pada hubungan pikiran dan tubuh. Dari prinsip-prinsip
psikologi olahraga, muncul konsep persiapan mental untuk olahraga. Konsep
persiapan mental dalam olahraga benar-benar sangat penting demi tercapainya
prestasi yang diharapkan. Meningkatnya stres dalam pertandingan dapat
menyebabkan atlet bereaksi secara negatif, baik dalam hal fisik maupun psikis,
sehingga kemampuan olahraganya menurun. Mereka dapat menjadi tegang, denyut
nadi meningkat, berkeringat dingin, cemas akan hasil pertandingannya, dan
mereka merasa sulit untuk berkonsentrasi. Keadaan ini seringkali menyebabkan
para atlet tidak dapat menampilkan permainan terbaiknya.
Untuk
dapat meningkatkan prestasi atau performa seorang atlet maka atlet perlu
memiliki mental yang tangguh, sehingga ia dapat berlatih dan bertanding dengan
semangat tinggi, dedikasi total, pantang menyerah, tidak mudah terganggu oleh
masalah-masalah non-teknis atau masalah pribadi. Dengan demikian ia dapat
menjalankan program latihannya dengan sungguh-sungguh, sehingga ia dapat
memiliki fisik prima, teknik tinggi dan strategi bertanding yang tepat, sesuai
dengan program latihan yang dirancang oleh pelatih. Dengan demikian terlihatlah
bahwa latihan mental bertujuan agar atlet dapat mencapai prestasi puncak, atau
prestasi yang lebih baik dari sebelumnya.
Untuk
dapat memiliki mental yang tangguh tersebut, atlet perlu melakukan latihan
mental yang sistimatis, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari program
latihan olahraga secara umum, dan tertuang dalam perencanaan latihan tahunan
atau periodesasi latihan. Seringkali dijumpai, bahwa masalah mental atlet
sesungguhnya bukan murni merupakan masalah psikologis, namun disebabkan oleh
faktor teknis atau fisiologis. Contohnya: jika kemampuan atlet menurun karena
faktor kesalahan teknik gerakan, maka persepsi sang atlet terhadap kemampuan
dirinya juga akan berkurang. Jika masalah kesalahan gerak ini tidak segera
teridentifikasi dan tidak segera diperbaiki, maka kesalahan gerak ini akan
menetap. Akibatnya, kemampuan atlet tidak meningkat, sehingga atlet menjadi
kecewa dan lama kelamaan bisa menjadi frustrasi bahkan memiliki pikiran dan
sikap negative terhadap prestasi olahraganya.
Demikian
juga dengan masalah yang disebabkan oleh faktor fisik. Masalah yang seringkali
terjadi adalah masalah “overtrained” atau kelelahan yang berlebihan, sehingga
menimbulkan perubahan penampilan atlet yang misalnya menjadi lebih lambat,
sehingga atlet tersebut kemudian di’cap’ sebagai atlet yang memiliki motivasi
rendah. Kedua contoh tersebut menunjukkan bahwa masalah mental tidak selalu
disebabkan oleh faktor mental atau faktor psikologis. Jika penyebab masalahnya
tidak terlebih dahulu diatasi, maka masalah mentalnya juga akan sulit untuk
dapat diperbaiki.
Aspek-aspek kecakapan mental psikologis (psychological skills) yang bisa dilatih, mencakup banyak hal meliputi aspek-aspek pengelolaan emosi, pengembangan diri, peningkatan daya konsentrasi, penetapan sasaran, persiapan menghadapi pertandingan, dan sebagainya.
Aspek-aspek kecakapan mental psikologis (psychological skills) yang bisa dilatih, mencakup banyak hal meliputi aspek-aspek pengelolaan emosi, pengembangan diri, peningkatan daya konsentrasi, penetapan sasaran, persiapan menghadapi pertandingan, dan sebagainya.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan konsep kepribadian dan mental atlet?
2. Apakah
yang dimaksud mental?
3. Apa
saja jenis-jenis dari latihan mental?
4. Apakah
yang dimaksud dengan latihan visualisasi dan imajeri?
5. Apa
yang dimaksud dengan mental imajeri?
6. Bagaimana
cara melakukan latihan mental imajeri?
7. Apa
manfaat melakukan latihan mental imajeri?
C.
Tujuan
1. Agar
pembaca mengerti konsep kepribadian dan mental para atlet.
2. Agar
pembaca mengetahui jenis-jenis dari latihan mental.
3. Agar
pembaca mengetahui latihan visualisasi dan imajeri.
4. Agar
pembaca dapat mengerti mengenai mental imajeri.
5. Agar
pembaca mengetahui cara melakukan latihan mental imajeri.
6. Agar
para pembaca dapat mengetahui manfaat melakukan latihan mental imajeri.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Konsep
Kepribadian dan Mental Atlet
Psikologi
olahraga membantu memahami banyak aspek kinerja. Psikologi olahraga adalah
studi ilmiah dari faktor-faktor psikologis bahwa efek dari prestasi olahraga
yang sangat berperan adalah kesiapan mental. Konsep persiapan mental dalam
olahraga benar-benar sangat penting demi tercapainya apa yang diharapkan.
Dalam
memahami mental atlet dan memerangi tingkat kebugaran yang sama dan rejimen
pelatihan serupa. Menang melawan lawan yang tangguh, bisa menjadi tugas yang
menanjak. Namun pelatihan mental merupakan keunggulan kompetitif yang dapat
memberikan rasa percaya diri. Sementara lawan Anda juga dapat menggunakan
teknik persiapan mental, perbedaannya terletak pada seberapa baik atlet
individu memahami dan menerapkan teknik ini, Semakin baik Anda berada di
menerapkan keterampilan ini, keuntungan semakin Anda akan memiliki di lapangan.
Ada
kesadaran di kalangan atlet memerangi bahwa ada lebih banyak untuk hubungan
pikiran-tubuh dalam melaksanakan secara efektif dalam dunia olahraga. Persiapan
mental dapat membantu atlet memerangi mengatasi gangguan, ketakutan, pikiran
negatif, motivasi miskin dan sebagainya. Konsep persiapan mental menggunakan
prinsip-prinsip dalam psikologi olahraga untuk membantu Anda melalui
pikiran-program pelatihan secara keseluruhan.
Namun
teknik ini harus dipikirkan oleh seorang pelatih agar hal ini dapat bekerja
dengan baik dan teratur, agar dapat digunakan dan diterapkan secara konsisten.
Selain itu langkah pertama yang penting adalah untuk mengenali seberapa rendah tingkat
motivasi para atlet, tingakat stres, dan beberapa efek yang ditimbulkan saat
pertandingan.
a. Psikologi
Olahraga Dapat Membantu Atlet Agar Memiliki Mental yang Tangguh
Mental
yang tegar, sama halnya dengan teknik dan fisik, akan didapat melalui latihan
yang terencana, teratur, dan sistematis. Dalam membina aspek psikis atau mental
atlet, pertama-tama perlu disadari bahwa setiap atlet harus dipandang secara
individual, yang satu berbeda dengan yang lainnya. Untuk membantu mengenal
profil setiap atlet, dapat dilakukan pemeriksaan psikologis, yang biasa dikenal
dengan "psikotes", dengan bantuan psikometri.
Profil
psikologis atlet biasanya berupa gambaran kepnbadian secara umum, potensi
intelektual. dan fungsi daya pikimya yang dihubungkan dengan olahraga. Profil atlet
pada umumnya tidak berubah banyak dari waktu ke waktu. Oleh karenanya, orang
sering beranggapan bahwa calon atlet berbakat dapat ditelusun semata-mata dari
profil psikologisnya. Anggapan semacam ini keliru, karena gambaran psikologis
seseorang tidak menjamin keberhasilan atau kegagalannya dalam prestasi
olahraga, karena banyak sekali faktor lain yang mempengaruhinya. Beberapa aspek
psikologis dapat diperbaiki melalui latihan ketrampilan psikologis (diuraikan
kemudian) yang terencana dan sistematis, yang pelaksanaannya sangat tergantung
dari komitmen si atlet terhadap program tersebut.
b. Pentingnya
Persiapan Mental
Kita
tahu bahwa pikiran mengarahkan tindakan kita, bahwa pikiran mendahului
tindakan. Untuk cekatan menangani performa Anda di lapangan, persiapan mental
adalah kuncinya. Ketika Anda berbicara tentang pemanasan sebelum pertandingan
atau sebelum sesi latihan rutin / latihan, tidak lagi berarti hanya fisik
pemanasan. Pemanasan harus melibatkan proses berpikir Anda, pola pikir dan
keadaan emosional pikiran juga.
Manfaat
manifold pemanasan mental adalah sebagai berikut :
1. Ini
memberi Anda kepercayaan diri untuk menghadapi sebuah turnamen.
2. Ini
membantu Anda mendapatkan kontrol atas proses berpikir Anda.
3. Ini
memfokuskan pikiran Anda secara efektif mengelola rutinitas selama pertarungan
itu.
4. Ini
kondisi pikiran menjadi penuh perhatian dan waspada.
5. Ini
membantu Anda berencana bergerak ke berhasil menembus pertahanan lawan,
melainkan membantu Anda merencanakan pertahanan sendiri.
6. Ini
membantu Anda keluar dari hambatan mental dan kekhawatiran yang menahan kinerja
Anda.
c. Latihan
Keterampilan Dan Penguatan Mental
Meningkat
atau merosotnya kinerja atlet sangat ditentukan oleh kesiapan mental atlet, dan
selanjutnya juga ditentukan oleh ketahanan mental atlet. Makin disadari bahwa
sifat-sifat kepribadian (personality traits) dan kemampuan-kemapuan psikologik
sangat berperan dalam meningkatkan kinerja atlet.
Kesiapan
mental dapat diupayakan dengan latihan keterampilan mental (mental skill
training) yaitu suatu keterampilan dalam menyiapkan diri menaggung beban
mental, baik beban mental yang berupa hambatan-hambatan yang datang dari diri
atlet itu sendiri, seperti kurang rasa percaya diri, merasa belum siap
melakukan pertandigan, mengatasi gejolak emosional.
Latihan
ketrampilan mental dan latihan penguatan mental harus dilakukan atas dasar
penelitian diagnostikndengan menggunakan pendekatan individual. Tiap-tiap
individu menujukan sifat-sifat dan kemampuan-kemampuan yang berbeda-beda, serta
kekuatan dan kelemahan yang berbeda pula, oleh karena itu, perlu ditetapkan
sasaran pembinaan dan program latihan mental sesuai kedaan dan kebutuhan
tiap-tiap individu.
d. Latihan
visualisasi dan imajeri
Latihan
imajeri (mental imagery) merupakan suatu bentuk latihan mental yang berupa
pembayangan diri dan gerakan di dalam pikiran. Manfaat daripada latihan
imajeri, antara lain adalah untuk mempelajari atau mengulang gerakan baru;
memperbaiki suatu gerakan yang salah atau belum sempurna; latihan simulasi
dalam pikiran; latihan bagi atlet yang sedang rehabilitasi cedera. Latihan
imajeri ini seringkali disamakan dengan latihan visualisasi karena sama-sama
melakukan pembayangan gerakan di dalam pikiran. Namun, di dalam imajeri si
atlet bukan hanya ‘melihat’ gerakan dirinya namun juga memberfungsikan indera
pendengaran, perabaan, penciuman dan pengecapan. Untuk dapat menguasai latihan
imajeri, seorang atlet harus mahir dulu dalam melakukan latihan relaksasi.
B.
Definisi
Mental
Definisi
mental adalah suatu hal yg bersangkutan dengan batin dan watak manusia, yg
bukan bersifat badan atau tenaga, bukan hanya pembangunan fisik melainkan juga
pembangunan jiwa. Pembentukan mental di dalam seorang individu sangat penting
untuk masa depan individu tersebut, karena dengan mental yg dibentuk sejak kecil
akan membentuk individu yg kuat dalam bersaing dan akan menghasilkan kesuksesan
seperti yg diinginkannya. Seorang individu yg memiliki mental kuat biasanya
tidak mudah menyerah, gigih dan sangat tekun dalam mengejar cita-citanya.
Masalah mental cukup serius dialami bangsa ini, misal saja pada olahraga. Olahraga Indonesia memang masih jadi idola atau alternatif hiburan yang merakyat.
Masalah mental cukup serius dialami bangsa ini, misal saja pada olahraga. Olahraga Indonesia memang masih jadi idola atau alternatif hiburan yang merakyat.
Namun
prestasi yang merupakan puncak sebuah olahraga masih jauh dari harapan. Seperti
pada ajang Sea Games, kita memang selalu tampil maksimal bila bermain di negara
sendiri, tapi jika event sudah berpindah tempat ke luar negeri kita selalu
kesulitan mengulangi sukses di dalam negeri.
Contoh lain adalah dalam pertandingan olahraga, sepakbola misalnya, sering kali kita berharap sepakbola Indonesia bisa berbicara banyak di dunia internasional. Namun impian itu sepertinya masih jauh untuk terealisasi, tim sepakbola Indonesia memang selalu tampil hebat saat bermain di hadapan suporter sendiri. Namun kita selalu kesulitan jika harus bertanding di 'rumah orang', tekanan dari suporter tim lain masih menjadi 'hantu' yg menghalangi kita berprestasi lebih jauh yaitu level dunia.
Contoh lain adalah dalam pertandingan olahraga, sepakbola misalnya, sering kali kita berharap sepakbola Indonesia bisa berbicara banyak di dunia internasional. Namun impian itu sepertinya masih jauh untuk terealisasi, tim sepakbola Indonesia memang selalu tampil hebat saat bermain di hadapan suporter sendiri. Namun kita selalu kesulitan jika harus bertanding di 'rumah orang', tekanan dari suporter tim lain masih menjadi 'hantu' yg menghalangi kita berprestasi lebih jauh yaitu level dunia.
C.
Jenis-Jenis
Latihan Mental
a. Membuat
catatan harian mental (mental log)
Catatan latihan mental merupakan catatan harian yang
ditulis setiap atlet selesai melakukan latihan, pertandingan, atau acara lain
yang berkaitan dengan olah raganya. Dalam buku catatan latihan mental ini dapat
dituliskan pikiran, bayangan, ketakutan, emosi, dan hal lain-lain yang dianggap
penting dan relevan oleh atlet. catatan ini semestinya dapat menceritakan
bagaimana atlet berpikir, bertindak, bereaksi, juga merupakan tempat untuk
mencurahkan perasaan, kemarahan, frustasi, kecewa, dan segala perasaan negatif
jika melakukan kegagalan atau tampil buruk.
Dengan melakukan perubahan pola pikir akan hal-hal
negatif tadi menjadi positif, atlet dapat menggunakan catatan latihan mentalnya
sebagai “langkah baru” – setalah mengalami frustasi, keraguan, ketakutan,
ataupun perasaan berdosa/bersalah – untuk kembali membangun sikap mental yang
posistif dan penuh percaya diri.
b. Penetapan
Sasaran (goal setting)
Penetapan sasaran (goal settimg) perlu dilakukan
agar atlet memiliki arah yang harus dituju. Sasaran tersebut bukan melulu
berupa hasil akhir (output) dari mengikuti suatu kejuaraan. Penetapan sasaran
ini sedapat mungkin harus bisa diukur agar dapat melihat perkembangan dari
pencapaian sasaran yang ditetapkan.
Selain itu pencapaian sasaran ini perlu ditetapkan
sedemikian rupa secaara bersama-sama antara atlet dan pelatih. Sasaran tersebut
tidak boleh terlalu mudah namun juga bukan sesuatu yang mustahil dapat
tercapai. Jadi, sasaran tersebut harus dapat memberikan tantangan bahwa jika
atlet bekerja keras maka sasaran tersebut dapat tercapai. Dengan demikian
penetapan sasaran ini sekaligus dapat pula berfungsi sebagai pembangkit
motivasi.
c. Latihan
Relaksasi
Tujuan daripada latihan relaksasi, termasuk pula
latihan manajemen stress, adalah untuk mengendalikan ketegangan, baik itu
ketegangan fisik maupun psikolohis. Ada berbagai macam bentuk latihan
relaksasi, namun yang paling mendasar adalah latihan relaksasi otot secara
progresif. Tujuan daripada latihan ini adalah agar atlet dapat mengenali kapan
saatnya harus rileks dan membedakannya dengan keadaan tegang.
Biasanya latihan relaksasi ini baru terasa hasilnya setelah dilakukan setiap hari selama minimal enam minggu (setiap kali latihan sekitar 20 menit). Sekali latihan ini dikuasai, maka semakin singkat waktu yang diperlukan untuk bisa mencapai keadaan rileks.
Biasanya latihan relaksasi ini baru terasa hasilnya setelah dilakukan setiap hari selama minimal enam minggu (setiap kali latihan sekitar 20 menit). Sekali latihan ini dikuasai, maka semakin singkat waktu yang diperlukan untuk bisa mencapai keadaan rileks.
Bentuk daripada latihan relaksasi lainnya adalah
“autogenic training” dan berbagai latihan pernapasan. Latihan relaksasi ini
juga menjadi dasar latihan pengendalian emosi dan kecemasan. Latihan relaksasi
ini dapat pula dilakukan dengan bantuan alat seperti paket rekaman kaset
latihan relaksasi yang mulai banyak beredar di pasaran.
d. Latihan
visualisasi dan imajeri,
Latihan imajeri (mental imajeri) merupakan suatu
bentuk latihan mental yang berupa pembayangan diri dan gerakan di dalam
pikiran. Manfaat daripada latihan imajeri, antara lain adalah untuk mempelajari
atau mengulang gerakan baru, memperbaiki gerakan yang salah atau belum
sempurna, latihan simulasi dalam pikiran, latihan bagi atlet yang sedang
rehabilitasi cedera. Latihan imajeri ini sering disamakan dengan latihan
visualisasi karena sama-sama melakukan pembayangan gerakan di dalam pikiran.
Namun, di dalam imajeri si atlet bukan hanya ‘melihat’ gerakan dirinyanamun
juga memfungsikan indera pendengaran, perabaan, penciuman dan pengecapan. Untuk
dapat menguasai latihan imajeri, seorang atlet harus dapat mahir dulu dalam
melakukan latihan relaksasi.
e. Latihan
Konsentrasi
Konsentrasi merupakan suatu keadaan dimana kesadaran
seseoarang tertuju kepada suatu objek tertentu dalam waktu tertentu. Dalam olahraga,
masalah yang paling sering timbul akibat terganggunya konsentrasi adalah
berkurangnya akurasi lemparan, pukulan, tendangan, atau tembakan sehingga tidak
menenai sasaran. Akibat lebih lanjut jika akurasi berkurang adalah straregi
yang sudah dipersiapkan menjaddi tidak jalan sehingga atlet akhirnya
kebingungan, tidak tahu harus bermain bagaimana dan pasti kepercayaan dirinya
pun akan berkurang. Selain itu hilangnya konsentrasi saat melakukan aktivitas
olah raga dapat pula menyebabkan cedera.
Tujuan daripada latihan konsentrasi agar para atlet
dapat memusatkan pikiran atau perhatiannya terhadap sesuatu yang ia lakukan
tanpa terpengaruh oleh pikiran atau hal-hal lain yang terjadi di sekitarnya. Pemusatan perhatian tersebut juga harus
berlangsung dalam waktu yang dibutuhkan. Agar didapatkan hasil yang maksimal,
latihan konsentrasi ini biasanya baru dilakukan jika para atlet sudah menguasai
latihan relaksasi. Salah satu bentuk latihan konsentrasi adalah dengan
memfokuskan perhatian kepada suatu benda tertentu misalnya nyala lilin, jarum
detik, bola atau alat yang digunakan dalam olah raganya. Lakukan selama mungkin
dalam posisi meditasi.
D.
Apakah
Mental Imajeri
Mental
imajeri adalah kemampuan manusia untuk mengkhayalkan gambaran-gambaran di dalam
pikiran setelah stimuli asli adalah tidak dapat dilihat lagi.
Komponen kognitif ini adalah salah satu cara yang membantu faktor-faktor di
dalam memori-memori dan pemikiran yang ada. Komponen ini menyediakan
dengan gambaran-gambaran untuk bantuan menerjemahkan konsep-konsep yang
diperkenalkan.
Korn
& Jhonsoon, mental imajeri adalah menggambarkan suatu hasil tertentu
sebelum hasil tersebut dicapai. Dengan visualisasi seseorang seolah-olah
membuat rancangan gambar secara abstrak tentang hasil yang ingin dicapai. Mental
imajeri merupakan kemampuan manusia untuk menggambarkan kesan dalam pikiran
sesudah stimuli original pada pandangan keluar.
Roger
(1971) mengemukakan Mental imajeri merupakan kemampuan manusia untuk
menggambarkan kesan dalam pikiran sesudah stimuli original pada pandangan
keluar. Komponen kognitif ini merupakan salah satu faktor utama yang membantu
memori dan pikiran sekarang.
Visualisasi
atau imajeri dalam istilah psikologi olahraga merupakan suatu teknik
membayangkan sesuatu didalam pikiran yang dilakukan secara sadar dengan tujuan
untuk mencapai target, mengatasi masalah, meningkatkan kewaspadaan diri,
mengembangkan kreativitas dan sebagai simulasi gerakan atau kejadian. Bagi
seorang anak, aktivitas visualisasi sangat mudah mereka lakukan karena dalam kehidupan
bermain anak sehari-hari, mereka seringkali melakukannya sebagai khayalan.
Sebelum
melakukan latihan visualisasi, atlet bisa diajak untuk melakukan relaksasi
terlebih dahulu, dimana atlet diminta berbaring dengan mata tertutup lalu
mereka diminta menarik nafas panjang dan membuang nafas secara perlahan-lahan
melalui mulut. Hal ini sangatlah penting untuk mereka, karena membayangkan hal
yang positif, gerakan yang benar, dan diakhiri dengan keberhasilan dan
kepuasan.
Suatu
tindakan, misalnya gerakan olahraga tertentu seperti memantik pelatuk senapan,
memukul bola golf, shooting bola ke gawang, dan sejenisnya dapat dilakukan
tanpa harus berada dilapangan yang sesungguhnya. Kita bisa membayangkan seorang
atlet yang sedang latihan menembak, berapa peluru harus dimuntahkannya untuk
latihan secara intensif. Kalau harga satu peluru sepulur ribu, kalau dalam satu
latihan ia menghabiskan seratus peluru maka biaya satu latihan akan mencapai
satu juta. Dan kalau latihan itu dilakukan tiap hari dalam satu tahun, kita
bisa membayangkan betapa besarnya biaya untuk seorang atlet menembak agar terampil
dalam menembak.
Selain
atlet membayangkan kalau dia sedang melakukan suatu tindakan, mental imajeri
juga menunjukkan adanya seseorang yang sedang menggambarkan atau membayangkan
berada dalam suatu situasi lingkungan tertentu. Kita bisa mungkin saja akan
kaget dan cemas bila berada dalam suatu situasi pertandingan yang tempatnya
jauh atau asing dari kita. Kita juga mungkin akan mengalami susah tidur apabila
kita tidak bisa membayangkan kekuatan lawan yang akan menjadi musuh dalam
pertandingan pada esok harinya. Kita bisa bayangkan akibatnya apabila seorang
penerjun payung tidak latihan imagery terlebih dahulu. Tentunya mereka tidak
akan langsung menjatuhkan diri dari pesawat tanpa membayangkan terlebih dahulu
bahwa ia berada di dalam pesawat, lalu dan melakukan gerakan melompat,
menghitung kapan payung dibuka, dan bagaimana proses pendaratannya.
E.
Cara
Latihan Mental Imajeri
Rainner
Martens, seorang psikolog olahraga menyatakan ada tiga tahapan yang penting
dalam melakukan imajeri.
1. Mengembangkan
seluruh kesadaran sensorynya. Ketika seseorang melakukan imajeri, mereka tidak
hanya memvisualisasikan situasi yang dibayangkan, melainkan juga meningkatkan
seluruh kesadaran sensorinya sehingga ia seolah berada dalam situasi yang
senyatanya.
2. Mengembangkan
vividness (gamblang/jelas/hidup). Bayangan yang dibuat seolah harus hidup dan
jelas lokasi, tempat, dan juga apa yang dilakukannya.
3. Mengembangkan
rencana untuk mengontrol perilaku. Meskipun imajeri berguna bagi atlet, teknik
ini juga dapat merusak penampilan atlet apabila tidak dikendalikan.
Pengendalian ini dimaksudkan untuk memiliki maha imajeri yang harus dipilih dan
mana yang tidak perlu dipilih. Misalnya, jika atlet dalam ber-imajeri banyak
membanyangkan hal yang salah, atau kekalahan, maka justru al itu akan berakibat
buruk bagi atlet.
Dalam
melakukan mental imajeri, seorang atlet harus melihat dirinya dengan senang
hati melakukan aktivitas dan merasakan apa yang terjadi secara penuh perasaan.
Mereka harus mencoba ketika memasuki lingkungan atau melakukan aktivitas
menajamkan penglihatannya, pendengarannya, perasaannya, penciumannya, dan
melakukan tindakan seolah ia melakukan dalam situasi yang
sebenarnya.
Untuk
bisa melakukan penajaman indera, seorang atlet perlu berada dalam kondisi
relaks dan pikirannya bisa dikonsentrasikan pada latihan tersebut. Kedua hal
tersebut sangat penting karena dengan rileks, seorang akan dengan mudah
adaptasi dan memasuki suatu lingkungan yang baru, dan dengan konsentrasi
seseorang akan mudah memfokuskan pikiran, dan perasaan pada situasi yang
dibayangkannya.
F.
Manfaat
Mental Imajeri
Mental
Imajeri dapat digunakan dalam berbagai kesempatan:
1. Membantu
mengembangkan kepercayaan diri atlet. Kepercayaan diri merupakan keyakinan akan
kemampuan atlet untuk dapat sukses dalam mencapai tujuannya. Dengan latihan
imajeri, atlet akan mampu meningkatkan dan mengantisipasi apa yang akan
terjadi. Kalau dia sukses dalam latihan mental imajeri ini, ia akan semakin
yakin kemampuannya, dan peningkatan ini dapat meningkatkan pla kepercayaan
dirinya.
2. Membantu
mengembangkan strategi pre-kompetisi dan
kompetisi. Atlet diajari untuk memahami situasi baru sebelum mereka turun
di gelanggang yang sebenarnya, sehingga apa yang akan terjadi dapat
diantisipasi oleh atlet, dan dengan antisipasi ini, mereka mudah melakukan
adaptasi terhadap berbagai kemungkinan hal yang terjadi.
3. Membantu
atlet memfokuskan perhatian atau konsentrasinya pada suatu bentuk ketrampilan
tertentu yang sedang dilatihnya. Hal ini bisa dilakukan pada masa latihan
(training session). Kita tahu bahwa ketrampilan terbentuk melalui tiga tahapan
yaitu tahap kognitif, tahap asosiasi, dan tahap otomatisasi. Ketrampilan
tertentu dalam olahraga akan cepat dicapai atlet bila pada dua tahapan banyak
melakukan mental imajeri.
4. Membantu
atlet memfokuskan diri pada pertandingan. Bila kita ingin focus pada
pertandingan, mental imajeri dapat dilakukan disaat dibutuhkan. Sewaktu-waktu
kita bisa mengingat kembali atau membayangkan kembali ketrampilan yang bisa
kita lakukan di saat kita mengalami kesulitan di lapangan.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Latihan
imajeri (mental imajeri) merupakan suatu bentuk latihan mental yang berupa pembayangan
diri dan gerakan didalam pikiran. Manfaat daripada latihan imajeri, antara lain
adalah untuk mempelajari atau mengulang gerakan baru, memperbaiki gerakan yang
salah atau belum sempurna, latihan simulasi dalam pikiran, latihan bagi atlet
yang sedang rehabilitasi cedera. Latihan imajeri ini sering disamakan dengan
latihan visualisasi karena sama-sama melakukan pembayangan gerakan di dalam
pikiran. Namun, didalam imajeri para atlet bukan hanya ‘melihat’ gerakan
dirinya. Namun juga memfungsikan indera pendengaran, perabaan, penciuman dan
pengecapan. Untuk dapat menguasai latihan imajeri, seorang atlet harus dapat
mahir terlebih dahulu dalam melakukan latihan relaksasi.
B.
Saran
Untuk
dapat memiliki mental yang tangguh tersebut, atlet perlu melakukan latihan
mental yang sistematis, hal ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
program latihan olahraga secara umum, dan tertuang dalam perencanaan latihan
tahunan atau periodesasi latihan. Seringkali dijumpai, bahwa masalah mental
atlet sesungguhnya bukan murni merupakan masalah psikologis, namun disebabkan oleh
faktor teknis atau fisiologis. Contohnya: jika kemampuan atlet menurun karena
faktor kesalahan teknik gerakan, maka persepsi sang atlet terhadap kemampuan
dirinya juga akan berkurang. Jika masalah kesalahan gerak ini tidak segera
teridentifikasi dan tidak segera diperbaiki, maka kesalahan gerak ini akan
menetap. Akibatnya, kemampuan atlet tidak meningkat, sehingga atlet menjadi
kecewa dan lama-kelamaan bisa menjadi frustrasi bahkan memiliki pikiran dan
berdampak negatif terhadap prestasi olahraganya.
DAFTAR PUSTAKA
Rukin.
2014. Makalah Imagery 1. http://selidik86.blogspot.com/2014/01/makalah-
imagery-1.html.
Diakses pada tanggal 12 Maret 2015 pukul 20.00 wib.
Rukin.
2014. Makalah Imagery 2. http://selidik86.blogspot.com/2014/01/makalah-
imagery-2.html.
Diakses pada tanggal 12 Maret 2015 pukul 21.00 wib.
Rukin.
2014. Makalah Imagery 3. http://selidik86.blogspot.com/2014/01/makalah-
imagery-3.html.
Diakses pada tanggal 12 Maret 2015 pukul 19.00 wib.
Rukin.2014.
Makalah Imagery 4. http://selidik86.blogspot.com/2014/01/makalah-
imagery-4.html.
Diakses pada tanggal 12 Maret 2015 pukul 20.30 wib.
Santoso,
Nanang. 2013. Buku Psikologi Olahraga Latihan Mental. http://belanja
mental.html
. Diakses pada tanggal 12 Maret 2015 pukul 21.30 wib.
?? SENIQQ AGEN JUDI POKER ONLINE TERPERCAYA ??
BalasHapusAyo segera bergabung bersama kami di SENIDOMINOQQ.com
?????????????????????????????
Rasakan sensasinya bermain 7 permainan hanya mengunakan 1 akun/ID
Hanya dengan modal Rp20.000 kamu sudah bisa bermain permainan populer yang tersedia di seniqq
?POKER
?DOMINO
?CAPSA
?ADUQ
?BANDARQ
?B.POKER
?SAKONG
Dapatkan berbagai bonus dari seniqq
?? Bonus cashback 0.3 % (Setiap hari senin)
?? Bonus Referensi 20% (Seumur hidup)
Pelayanan yang kami sediakan di SeniQQ
24 jam customer service yang siap melayani anda
Transaksi Depo/WD super cepat
100% player VS player (No Robot)
Support Bank Lokal Indonesia (BCA, MANDIRI, BNI, BRI & DANAMON)
Join Now :
- Whatsapp : +85599495433
- PIN BB : 561A1388
- LINE : seniqqcs1
- WECHAT : seniqqcs1
- Skype : Seniqq.cs1