BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Jasmani dan Olahraga
(Penjas-Or) merupakan bagian dari kurikulum standar Lembaga Pendidikan Dasar
dan Menengah. Dengan pengelolaan yang tepat, maka pengaruhnya bagi pertumbuhan
dan perkembangan Jasmani, Rohani dan Sosial Peserta didik tidak pernah
diragukan. Sayangnya Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Lembaga-lembaga
Pendidikan ini belum dapat memposisikan dirinya pada tempat yang terhormat,
bahkan masih sering dilecehkan; misalnya pada masa-masa menjelang ujian akhir
sesuatu jenjang Pendidikan maka Pendidikan Jasmani dan Olahraga dihapuskan
dengan alasan agar para siswa dalam belajarnya untuk menghadapi ujian akhir
“tidak terganggu”.
Oleh karena itu Penjas-Or di Sekolah
tidak saja memerlukan reposisi, tetapi juga perlu reorientasi, reaktualisasi
dan revitalisasi dalam pemikiran dan pengelolaannya untuk mendapatkan tempatnya
yang terhormat. Untuk memahami hal ini perlu lebih dahulu difahami apa yang
menjadi dasar bagi perlunya diselenggarakan Penjas-Or di Sekolah.
Makna dan Misi Pendidikan Jasmani
dan Olahraga di Lembaga Pendidikan. Lembaga Pendidikan adalah Lembaga formal
yang terpenting untuk pembinaan mutu sumber daya manusia. Dalam Lembaga
Pendidikan, siswa dibina untuk menjadi sumber daya manusia yang unggul dalam
aspek jasmani, rohani dan sosial melalui berbagai bentuk media pendidikan dan
keilmuan yang sesuai. Acuan tertinggi mutu sumber daya manusia adalah SEHAT WHO
yaitu sumber daya manusia yang Sejahtera jasmani, rohani dan sosial, bukan
hanya bebas dari penyakit, cacat ataupun kelemahan. Sehat WHO adalah konsep
sehat yang menjadi cita-cita, tujuan atau acuan pembinaan mutu sumber daya
manusia yaitu sehat sempurna, sehat ideal atau sehat/ sejahtera paripurna, yang
merupakan hal yang hampir mustahil untuk dapat dicapai.
Pendidikan Jasmani adalah kegiatan
jasmani yang diselenggarakan untuk menjadi media bagi kegiatan pendidikan.
Pendidikan adalah kegiatan yang merupakan proses untuk mengembangkan kemampuan
dan sikap rohaniah yang meliputi aspek mental, intelektual dan bahkan
spiritual. Sebagai bagian dari kegiatan pendidikan, maka pendidikan jasmani
merupakan bentuk pendekatan ke aspek sejahtera Rohani (melalui kegiatan
jasmani), yang dalam lingkup sehat WHO berarti sehat rohani.
Olahraga adalah kegiatan pelatihan
jasmani, yaitu kegiatan jasmani untuk memperkaya dan meningkatkan kemampuan dan
ketrampilan gerak dasar maupun gerak ketrampilan (kecabangan olahraga).
Kegiatan itu merupakan bentuk pendekatan ke aspek sejahtera jasmani atau sehat
jasmani yang berarti juga sehat dinamis yaitu sehat yang disertai dengan
kemampuan gerak yang memenuhi segala tuntutan gerak kehidupan sehari-hari,
artinya ia memiliki tingkat kebugaran jasmani yang memadai.
Olahraga massaal adalah bentuk
kegiatan olahraga yang dapat dilakukan oleh sejumlah besar orang secara
bersamaan atau yang biasa disebut sebagai olahraga masyarakat yang hakekatnya
adalah olahraga kesehatan, sebab dalam melakukan kegiatan olahraga tersebut
hanya satu tujuannya yaitu memelihara atau meningkatkan derajat sehat
(dinamis)nya. Olahraga masyarakat atau olahraga kesehatan dengan demikian
merupakan bentuk olahraga yang dapat mewujudkan kebersamaan dan kesetaraan
dalam berolahraga, oleh karena pada olahraga itu tidak ada tuntutan ketrampilan
olahraga tertentu. Dengan demikian maka olahraga kesehatan (Or-Kes) atau
olahraga masyarakat (Or-Masy) merupakan bentuk pendekatan ke aspek sejahtera
sosial (sehat sosial = kebugaran sosial).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,
maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.
Apa yang dimaksud dengan konsep olahraga kesehatan?
2.
Apa saja ciri umum dari olahraga kesehatan?
3.
Siapa saja yang menjadi sasaran dari olahraga
kesehatan?
4.
Bagaimana cara menghitung takaran intensitas latihan
pada olahraga kesehatan?
C. Tujuan
1. Agar pembaca
mengetahui konsep olahraga kesehatan.
2. Agar pembaca
mengetahui cari umum dari olahraga kesehatan.
3. Agar pembaca
mengetahui sasaran olahraga kesehatan.
4. Agar pembaca
mengetahui intensitas olahraga kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sehat dan Kesehatan
Sehat adalah nikmat karunia Allah
yang menjadi dasar bagi segala nikmat dan kemampuan. Karena itu syukurilah
nikmat sehat karunia Allah ini dengan memelihara serta meningkatkan derajat
sehat dinamis Anda melalui gerak, khususnya melalui Olahraga Kesehatan. Pemeliharaan
dan peningkatan derajat sehat merupakan bagian dari upaya mencegah yang terdiri
dari upaya mencegahan kepada faktor lingkungan dan upaya mencegah langsung
kepada faktor manusianya. Olahraga merupakan bagian dari upaya pencegahan
langsung terhadap faktor manusia dan merupakan upaya pemeriharaan dan
pencegahan yang terpenting, termurah dan paling fungsional (fisiologis).
Menurut konsep sehat Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) yang mengemukakan bahwa sehat adalah kesejahteraan
jasmani, sejahtera rohani dan sosial bukan hanya bebas dari penyakit, cacat
maupun kelemahan. Konsep tersebut dinamakan sehat paripurna (sejahtera
seutuhnya). Pada hakikatnya semua lembaga pemerintah maupun swasta, yang
membina maupun yang menggunakan sumber daya manusia yang bergerak dibidang
apapun, sadar maupun tidak sadar , dalam kegiatannya selalu terkandung tujuan
memelihara / membina mutu sumber daya manusia. Pembinaan mutu sumber daya
manusia ini tujuan utamanya yaitu meningkatkan derajat kesejahteraan dan
produktifitas mereka untuk menuju kesejahteraan paripurna.
Pengacu kepada tiga aspek diatas
yaitu sejahtera jasmani, rohani dan sosial maka, berikut adalah kegiatan
kegiatan yang dapat mengacu untuk meningkatkan kesejahteraan paripurna :
1.
Kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan jasmaniah
dilakukan dengan upaya untuk meningkatkan derajat sehat dinamis (sehat dalam
gerak) melalui berbagai bentuk olahraga, khususnya olahraga kesehatan, yang
akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini.
2.
Kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rihaniah
dilakukan dengan upaya dan menyadarkan posisi dirinya dalam hubungan dengan Al
Khalik beserta seluruh ciptaannya di alam semesta ini, sehingga mempunyai rasa
tanggung jawab yang tinggi menyelenggarakan interaksi yang dapat melestarikan
lingkungan dengan sebaik baiknya disertai percaya diri yang tinggi namun rendah
hati.
3.
Kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dapat
juga diperoleh melalui kegiatan olahraga kesehatan yang memang dilakukan secara
berkelompok. Berkelompok merupakan rangsangan dan sarana untuk
meningkatkan kesejahteraan sosial, oleh karena masing masing individu akan
bertemu dengan sesamanya, sedangkan suasana lapangan pada olahraga akan sangan
mencairkan kelakuan yang disebabkan oleh adanya perbedaan status intelektual
dan kondisi sosio-ekonomi para pelakunya.
B. Olahraga Kesehatan
Olahraga Kesehatan adalah Olahraga
untuk memelihara dan/ atau untuk meningkatkan derajat Kesehatan dinamis,
sehingga orang bukan saja sehat dikala diam (Sehat statis) tetapi juga sehat
serta mempunyai kemampuan gerak yang dapat mendukung setiap aktivitas dalam
peri kehidupannya sehari-hari (Sehat dinamis) yang bersifat rutin, maupun untuk
keperluan rekreasi dan/ atau mengatasi keadaan gawat-darurat. Olahraga
Kesehatan meningkatkan derajat Sehat Dinamis (Sehat dalam gerak), pasti juga
Sehat Statis (Sehat dikala diam), tetapi tidak pasti sebaliknya. Gemar
berolahraga dapat mencegah penyakit, hidup sehat dan nikmat. Malas
berolahraga dapat mengundang penyakit. Tidak berolahraga hanya menelantarkan
diri.
Kesibukan, keasyikan dan kehausan
dalam kehidupan Duniawi, sering menyebabkan orang menjadi kurang gerak,
disertai stress yang dapat mengundang berbagai penyakit non-infeksi (penyakit
bukan oleh karena infeksi), di antaranya yang terpenting adalah penyakit
jantung-pembuluh darah (penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan stroke). Hal
ini banyak dijumpai pada kelompok usia madya, tua dan lanjut, khususnya yang
tidak melakukan Olahraga dan/ atau tidak menjalankan pola hidup sehat. Olahraga
adalah kebutuhan hidup bagi orang yang mau berpikir. Bukan Allah menganiaya
manusia, tetapi manusia menganiaya dirinya sendiri, Bila olahraga sudah menjadi
kebutuhan, maka mereka akan merasa rugi manakala tidak dapat melakukan Olahraga,
misalnya karena hujan.
C. Konsep Olahraga Kesehatan
Konsep Olahraga Kesehatan adalah Padat
gerak, bebas stress, singkat (cukup 10-30 menit tanpa henti), ade kuat, massal,
mudah, murah, dan meriah (bermanfaat dan aman). Massaal yaitu Ajang silaturahim,
ajang pencerahan stress, ajang komunikasi sosial, Jadi Olahraga Kesehatan
membuat manusia menjadi sehat Jasmani, Rohani dan Sosial yaitu Sehat seutuhnya
sesuai konsep Sehat WHO. Adekuat artinya cukup, yaitu cukup dalam
waktu (10-30 menit tanpa henti) dan cukup dalam intensitas. Dalam hal
olahraganya berbentuk berjalan, maka intensitas berjalannya hendaknya seperti
orang yang berjalan tergesa-gesa, tetapi tentu sesuai dengan kemampuan
masing-masing. Menurut Cooper (1994), intensitas Olahraga Kesehatan yang cukup
yaitu apabila denyut nadi latihan mencapai 65-80% DNM sesuai umur (Denyut Nadi
Maximal sesuai umur = 220-umur dalam tahun).
Sehat Dinamis hanya dapat diperoleh
bila ada kemauan mendinamiskan diri sendiri khususnya melalui kegiatan Olahraga
(Kesehatan). Hukumnya adalah : Siapa yang makan, dialah yang kenyang! Siapa
yang mengolah-raganya, dialah yang sehat! Tidak diolah berarti siap dibungkus!
Klub Olahraga Kesehatan adalah Lembaga Pelayanan Kesehatan (Dinamis) di
lapangan.
Olahraga kesehatan dapat
dilaksanakan secara massaal misalnya : jalan cepat atau lari lambat (jogging),
senam aerobik, senam pernafasan dan olahraga-olahraga massaal lain yang
sejenis. Senam aerobik sangat baik oleh karena dapat menjangkau seluruh sendi
dan otot-otot tubuh, di samping juga merangsang otak untuk berpikir, karena
Peserta harus memperhatikan dan segera menirukan gerak instruktur yang selalu
berubah tanpa pola, sehingga gerakan-gerakannya tidak dapat dihafalkan! Bila
Peserta sudah hafal, maka rangsangan terhadap proses berpikir menjadi
berkurang.
Olahraga Kesehatan memang dapat
dilakukan sendiri-sendiri, akan tetapi akan lebih menarik, semarak serta
menggembirakan (aspek Rohaniah) apabila dilakukan secara berkelompok.
Berkelompok merupakan rangsangan dan sarana untuk meningkatkan kesejahteraan
Sosial, oleh karena masing-masing individu akan bertemu dengan sesamanya,
sedangkan suasana lapangan pada Olahraga (Kesehatan) akan sangat mencairkan
kekakuan yang disebabkan oleh adanya perbedaan status intelektual dan sosial-ekonomi
para Pelakunya. Dampak psikologis yang sangat positif dengan diterapkannya
Olahraga Kesehatan adalah rasa kesetaraan dan kebersamaan di antara sesama
Pelaku, oleh karena mereka semua merasa dapat dan mampu melakukan Olahraga
Kesehatan dengan baik secara bersama-sama.
D. Ciri Umum Olahraga Kesehatan
Olahraga yang dianjurkan untuk
keperluan untuk keperluan kesehatan adalah aktivitas gerak raga dengan
intensitas yang setingkat di atas intensitas gerak raga yang biasa dilakukan
untuk keperluan pelaksanaan tugas kehidupan sehari hari. (Blair, 1989 dalam
cooper, 1994). Oleh karena itu olahraga mempunyai dosis olahraganya masing
masing.
Berikut adalah ciri umum olahraga
kesehatan secara teknis-fisiologik yaitu :
1. Gerakan
mudah, sehingga dapat diikuti oleh orang kebanyakan dan seluruh peserta pada
umumnya (missal)
2. Intensitasnya
sub maksimal dan homogen (faktor keamanan), bukan gerakan-gerakan maksimal atau
gerakan ekplosip maksimal.
3. Terdiri dari
satuan-satuan gerak yang dapat(secara sengaja) dibuat untuk menjangkau seluruh
seluruh sendi dan otot, serta dapat dirangkai untuk menjadi gerakan kontinyu
(tanpa henti). Adanya satuan gerakan merupakan faktor penting untuk dapat
mengatur dosis dan intensitas olahraga kesehatan secara bertahap.
4. Bebas stress
(non kompetitif = tidak untuk dipertandingkan)
5. Diselenggarakan
2-5x/ minggu (minimal 2x/minggu).
6. Dapat
mencapai intensitas antara 65-80 % denyut nadi maksimal (DMN) sesuai umur. DNM
sesuai umur = 220 – umur dalam tahun. Sebaiknya tiap peserta mengetahui cara menetapkan
dan menghitung denyut nadi latihan masing-masing.
Bila seseorang melakukan olahraga dengan tujuan kesehatan tetapi lalu ia
menjadi sakit , maka dapat dipastikan ia telah salah dalam melaksanakan
olahraga kesehatannya. Pelatihan olahraga kesehatan harus dilakukan
secara bertahap, oleh karenanya pentahapan adalah prosedur keamanan.
E. Sasaran Olahraga Kesehatan
1.
Memelihara dan meningkatkan kemampuan gerak yang masih
ada. Misalnya orang yang terikat dengan kursi roda sekalipun, harus
memelihara dan meningkatkan kemampuan gerak yang masih ada pada semua
persendiannya, serta memelihara fleksibilitas dan kemampuan koordinasi, melalui
gerakan gerakan.
2.
Meningkatkan kemampuan otot untuk dapat meningkatkan
kemampuan geraknya lebih lanjut. Latihan dilakukan dengan mengisi gerakan
gerakan yang dilakukan dengan cepat dan antagonis, sehingga terjadi tambahan
bebang yang ditimbulkan oleh adanya gaya kinetik (gaya sentakan) yang harus
diatasi.
3.
Memelihara kemampuan aerobik yang telah memadai atau
meningkatkan untuk mencapai kategori sedang.
F. Intensitas Olahraga Kesehatan
Hidayat (1990:53) menyatakan, “Semua
gerakan yang eksplosif memerlukan energi yang besar”. Ini berarti pengeluaran
energi merupakan indikasi tingkat intensitas suatu pekerjaan. Tentang
intensitas latihan oleh Moeloek (1984:12) dijelaskan, “Intensitas latihan
menyatakan beratnya latihan”. Kemudian Chu (1989:13) menyatakan, “Intensity is
effort involved in performing a given task”. Jadi intensitas latihan adalah
besarnya beban latihan yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu.
Untuk mengetahui suatu intensitas
latihan atau pekerjaan adalah dengan mengukur denyut jantungnya. Cara mengukur
intensitas ini oleh Harsono (1988:115) dijelaskan, “Intensitas latihan dapat
diukur dengan berbagai cara, yang paling mudah adalah dengan cara mengukur
denyut jantung (heart rate)”. Selanjutnya Katch dan Mc Ardle yang dikutip oleh
Harsono (1988:116) menjelaskan:
1.
Intensitas latihan dapat diukur dengan cara menghitung
denyut jantung/nadi dengan rumus: denyut nadi maksimum (DNM) = 220 – umur
(dalam tahun). Jadi seseorang yang berumur 20 tahun, DNM-nya = 220 – 20 = 200.
2.
Takaran intensitas latihan
a.
Untuk olahraga prestasi: antara 80%-90% dari DNM. Jadi
bagi atlet yang berumur 20 tahun tersebut taakaran intensitas yang harus
dicapainya dalam latihan adalah 80%-90% dari 200 = 160 sampai dengan 180 denyut
nadi/menit.
b.
Untuk olahraga kesehatan: antara 70%-85% daari DNM.
Jadi untuk orang yang berumur 40 tahun yang berolahraga menjaga kesehatan dan
kondisi fisik, takaaran intensitas latihannya sebaiknya adalah70%-85% kaali
(220 – 40), sama dengan 126 s/d 153 denyut nadi/menit.
Angka-angka 160 s/d 180 denyut nadi/menit dan 126 s/d 153 denyut nadi/menit menunjukan bahwa atlet yang berumur 20 tahun dan oraaang yang berumum 40 tahun tersebut berlatih dalam training sensitive zone, atau secara singkat biasanya disebut training zone.
Angka-angka 160 s/d 180 denyut nadi/menit dan 126 s/d 153 denyut nadi/menit menunjukan bahwa atlet yang berumur 20 tahun dan oraaang yang berumum 40 tahun tersebut berlatih dalam training sensitive zone, atau secara singkat biasanya disebut training zone.
c.
Lamanya berlatih di dalam training zone:
-
Untuk olah raga prestasi: 45 – 120 menit.
-
Untuk olahraga kesehatan: 20 – 30 menit.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut konsep sehat Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) yang mengemukakan bahwa sehat adalah kesejahteraan
jasmani, sejahtera rohani dan sosial bukan hanya bebas dari penyakit, cacat
maupun kelemahan. Konsep tersebut dinamakan sehat paripurna (sejahtera
seutuhnya). Olahraga Kesehatan adalah Olahraga untuk memelihara dan/ atau untuk
meningkatkan derajat Kesehatan dinamis, sehingga orang bukan saja sehat dikala
diam (Sehat statis) tetapi juga sehat serta mempunyai kemampuan gerak yang
dapat mendukung setiap aktivitas dalam peri kehidupannya sehari-hari (Sehat
dinamis) yang bersifat rutin, maupun untuk keperluan rekreasi dan/ atau
mengatasi keadaan gawat-darurat. Konsep Olahraga Kesehatan adalah Padat
gerak, bebas stress, singkat (cukup 10-30 menit tanpa henti), ade kuat, massal,
mudah, murah, dan meriah (bermanfaat dan aman).
Bila seseorang melakukan olahraga dengan tujuan kesehatan tetapi lalu ia
menjadi sakit , maka dapat dipastikan ia telah salah dalam melaksanakan
olahraga kesehatannya. Pelatihan olahraga kesehatan harus dilakukan
secara bertahap, oleh karenanya pentahapan adalah prosedur keamanan.
B. Saran
Perlu ditekankan kembali bahwa olahraga kesehatan adalah gerak olahraga
dengan takaran sedang, bukan olahraga berat. jadi olahraga tersebut dilakukan
dengan tidak adanya kekurangan dan tidak juga kelebihan. Artinya berolahraga
dengan secukupnya, jangan tidak berolahraga karena kalau tidak
berolahraga menjadi mudah sakit, sebaliknya jika melakukan olahraga secara
berlebihan dapat menyebabkan sakit.
DAFTAR
RUJUKAN
Anonim.
2013. Intensitas Latihan Kesehatan. http://cabang-olahraga-olahraga.
Diakses pada tanggal 26
Maret 2015 pukul 20.00 wib.
Anonim.
2007. Olahraga Kesehatan. https://geraksehat.wordpress.com/2007/10
Diakses pada tanggal 26 Maret 2015
pukul 20.00 wib.
Cooper, K.H.
(1994) : Antioxidant Revolution, Thomas Nelson Publishers,
Nashville-Atlanta-London-Vancouver.
Giriwijoyo,Y.S.S.
(1992) : Ilmu Faal Olahraga, Buku perkuliahan Mahasiswa
FPOK-IKIP Bandung.
Giriwijoyo,H.Y.S.S.
dan H.Muchtamadji M.Ali (1997) : Makalah : Pendidikan
Jasmani dan Olahraga di Sekolah, Fakultas Pendidikan
Olahraga dan
Kesehatan, IKIP Bandung.
Giriwijoyo,H.Y.S.S.
(2000) : Olahraga Kesehatan, Bahan perkuliahan Mahasiswa
FPOK-UPI.
Giriwijoyo,H.Y.S.S.
(2001) : Makalah : Pendidikan Jasmani dan Olahraga,
kontribusinya terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan
Peserta Didik,
Ma’had Al-Zaytun, Haurgeulis,
Indramayu, Jawa Barat.
Watson,A.S.
(1992): Children in Sports, dalam Textbook of Science and Medicine
in Sport Edited by J.Bloomfield, P.A.Fricker and
K.D.Fitch; Blackwell
Scientific Publications.
Hi there friends, how is everything, and what you wish for to say about this post, in my view its in fact amazing for me
BalasHapusAyam Bangkok
Bola Tangkas
Taruhan Bola
poker Online Uang Asli
Tembak Ikan Online
Togel Online
MAU GANDAKAN DUIT HANYA DENGAN 10rb RUPIAH??
BalasHapusDISINILAH TEMPATNYA DI P`0`K`E`R`V`1`T`A
KEPUASAN MEMBER ADALAH PRIORITAS KAMI
Dengan pelayanan Customer Service professional kami ONLINE 24 JAM proses Depo & WD yang cepat.
Agen Poker Online Uang Asli Terpercaya di Indonesia
8 PERMAINAN DALAM 1 USER ID :
*ADU Q
*BANDAR POKER
*BANDAR Q
*CAPSA SUSUN
*DOMINO 99
*POKER ONLINE
*SAKONG
*BANDAR 66 (NEW)
Hubungi Kami :
Contact Us Person :
? WA: 0812-2222-996
? BBM : PKRVITA1 (HURUF BESAR)
? Wechat: pokervitaofficial
? Line: vitapoker