Kamis, 16 Maret 2017

Makalah Konsep Olahraga Kesehatan



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pendidikan Jasmani dan Olahraga (Penjas-Or) merupakan bagian dari kurikulum standar Lembaga Pendidikan Dasar dan Menengah. Dengan pengelolaan yang tepat, maka pengaruhnya bagi pertumbuhan dan perkembangan Jasmani, Rohani dan Sosial Peserta didik tidak pernah diragukan. Sayangnya Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Lembaga-lembaga Pendidikan ini belum dapat memposisikan dirinya pada tempat yang terhormat, bahkan masih sering dilecehkan; misalnya pada masa-masa menjelang ujian akhir sesuatu jenjang Pendidikan maka Pendidikan Jasmani dan Olahraga dihapuskan dengan alasan agar para siswa dalam belajarnya untuk menghadapi ujian akhir “tidak terganggu”.
Oleh karena itu Penjas-Or di Sekolah tidak saja memerlukan reposisi, tetapi juga perlu reorientasi, reaktualisasi dan revitalisasi dalam pemikiran dan pengelolaannya untuk mendapatkan tempatnya yang terhormat. Untuk memahami hal ini perlu lebih dahulu difahami apa yang menjadi dasar bagi perlunya diselenggarakan Penjas-Or di Sekolah.
Makna dan Misi Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Lembaga Pendidikan. Lembaga Pendidikan adalah Lembaga formal yang terpenting untuk pembinaan mutu sumber daya manusia. Dalam Lembaga Pendidikan, siswa dibina untuk menjadi sumber daya manusia yang unggul dalam aspek jasmani, rohani dan sosial melalui berbagai bentuk media pendidikan dan keilmuan yang sesuai. Acuan tertinggi mutu sumber daya manusia adalah SEHAT WHO yaitu sumber daya manusia yang Sejahtera jasmani, rohani dan sosial, bukan hanya bebas dari penyakit, cacat ataupun kelemahan. Sehat WHO adalah konsep sehat yang menjadi cita-cita, tujuan atau acuan pembinaan mutu sumber daya manusia yaitu sehat sempurna, sehat ideal atau sehat/ sejahtera paripurna, yang merupakan hal yang hampir mustahil untuk dapat dicapai.
Pendidikan Jasmani adalah kegiatan jasmani yang diselenggarakan untuk menjadi media bagi kegiatan pendidikan. Pendidikan adalah kegiatan yang merupakan proses untuk mengembangkan kemampuan dan sikap rohaniah yang meliputi aspek mental, intelektual dan bahkan spiritual. Sebagai bagian dari kegiatan pendidikan, maka pendidikan jasmani merupakan bentuk pendekatan ke aspek sejahtera Rohani (melalui kegiatan jasmani), yang dalam lingkup sehat WHO berarti sehat rohani.
Olahraga adalah kegiatan pelatihan jasmani, yaitu kegiatan jasmani untuk memperkaya dan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak dasar maupun gerak ketrampilan (kecabangan olahraga). Kegiatan itu merupakan bentuk pendekatan ke aspek sejahtera jasmani atau sehat jasmani yang berarti juga sehat dinamis yaitu sehat yang disertai dengan kemampuan gerak yang memenuhi segala tuntutan gerak kehidupan sehari-hari, artinya ia memiliki tingkat kebugaran jasmani yang memadai.
Olahraga massaal adalah bentuk kegiatan olahraga yang dapat dilakukan oleh sejumlah besar orang secara bersamaan atau yang biasa disebut sebagai olahraga masyarakat yang hakekatnya adalah olahraga kesehatan, sebab dalam melakukan kegiatan olahraga tersebut hanya satu tujuannya yaitu memelihara atau meningkatkan derajat sehat (dinamis)nya. Olahraga masyarakat atau olahraga kesehatan dengan demikian merupakan bentuk olahraga yang dapat mewujudkan kebersamaan dan kesetaraan dalam berolahraga, oleh karena pada olahraga itu tidak ada tuntutan ketrampilan olahraga tertentu. Dengan demikian maka olahraga kesehatan (Or-Kes) atau olahraga masyarakat (Or-Masy) merupakan bentuk pendekatan ke aspek sejahtera sosial (sehat sosial = kebugaran sosial).

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan konsep olahraga kesehatan?
2.      Apa saja ciri umum dari olahraga kesehatan?
3.      Siapa saja yang menjadi sasaran dari olahraga kesehatan?
4.      Bagaimana cara menghitung takaran intensitas latihan pada olahraga kesehatan?

C.    Tujuan
1.      Agar pembaca mengetahui konsep olahraga kesehatan.
2.      Agar pembaca mengetahui cari umum dari olahraga kesehatan.
3.      Agar pembaca mengetahui sasaran olahraga kesehatan.
4.      Agar pembaca mengetahui intensitas olahraga kesehatan.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sehat dan Kesehatan
Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat dan kemampuan. Karena itu syukurilah nikmat sehat karunia Allah ini dengan memelihara serta meningkatkan derajat sehat dinamis Anda melalui gerak, khususnya melalui Olahraga Kesehatan. Pemeliharaan dan peningkatan derajat sehat merupakan bagian dari upaya mencegah yang terdiri dari upaya mencegahan kepada faktor lingkungan dan upaya mencegah langsung kepada faktor manusianya.  Olahraga merupakan bagian dari upaya pencegahan langsung terhadap faktor manusia dan merupakan upaya pemeriharaan dan pencegahan yang terpenting, termurah dan paling fungsional (fisiologis).
Menurut konsep sehat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengemukakan bahwa sehat adalah kesejahteraan jasmani, sejahtera rohani dan sosial bukan hanya bebas dari penyakit, cacat maupun kelemahan.  Konsep tersebut dinamakan sehat paripurna (sejahtera seutuhnya). Pada hakikatnya semua lembaga pemerintah maupun swasta, yang membina maupun yang menggunakan sumber daya manusia yang bergerak dibidang apapun, sadar maupun tidak sadar , dalam kegiatannya selalu terkandung tujuan memelihara / membina mutu sumber daya manusia.  Pembinaan mutu sumber daya manusia ini tujuan utamanya yaitu meningkatkan derajat kesejahteraan dan produktifitas mereka untuk menuju kesejahteraan paripurna. 
Pengacu kepada tiga aspek diatas yaitu sejahtera jasmani, rohani dan sosial maka, berikut adalah kegiatan kegiatan yang dapat mengacu untuk meningkatkan kesejahteraan paripurna :
1.      Kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan jasmaniah dilakukan dengan upaya untuk meningkatkan derajat sehat dinamis (sehat dalam gerak) melalui berbagai bentuk olahraga, khususnya olahraga kesehatan, yang akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini.
2.      Kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rihaniah dilakukan dengan upaya dan menyadarkan posisi dirinya dalam hubungan dengan Al Khalik beserta seluruh ciptaannya di alam semesta ini, sehingga mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi menyelenggarakan interaksi yang dapat melestarikan lingkungan dengan sebaik baiknya disertai percaya diri yang tinggi namun rendah hati.
3.      Kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dapat juga diperoleh melalui kegiatan olahraga kesehatan yang memang dilakukan secara berkelompok.  Berkelompok merupakan rangsangan dan sarana untuk meningkatkan kesejahteraan sosial, oleh karena masing masing individu akan bertemu dengan sesamanya, sedangkan suasana lapangan pada olahraga akan sangan mencairkan kelakuan yang disebabkan oleh adanya perbedaan status intelektual dan kondisi sosio-ekonomi para pelakunya.

B.     Olahraga Kesehatan
Olahraga Kesehatan adalah Olahraga untuk memelihara dan/ atau untuk meningkatkan derajat Kesehatan dinamis, sehingga orang bukan saja sehat dikala diam (Sehat statis) tetapi juga sehat serta mempunyai kemampuan gerak yang dapat mendukung setiap aktivitas dalam peri kehidupannya sehari-hari (Sehat dinamis) yang bersifat rutin, maupun untuk keperluan rekreasi dan/ atau mengatasi keadaan gawat-darurat.  Olahraga Kesehatan meningkatkan derajat Sehat Dinamis (Sehat dalam gerak), pasti juga Sehat Statis (Sehat dikala diam), tetapi tidak pasti sebaliknya. Gemar berolahraga dapat mencegah penyakit, hidup sehat dan nikmat.  Malas berolahraga dapat mengundang penyakit. Tidak berolahraga hanya menelantarkan diri.
Kesibukan, keasyikan dan kehausan dalam kehidupan Duniawi, sering menyebabkan orang menjadi kurang gerak, disertai stress yang dapat mengundang berbagai penyakit non-infeksi (penyakit bukan oleh karena infeksi), di antaranya yang terpenting adalah penyakit jantung-pembuluh darah (penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan stroke). Hal ini banyak dijumpai pada kelompok usia madya, tua dan lanjut, khususnya yang tidak melakukan Olahraga dan/ atau tidak menjalankan pola hidup sehat. Olahraga adalah kebutuhan hidup bagi orang yang mau berpikir. Bukan Allah menganiaya manusia, tetapi manusia menganiaya dirinya sendiri, Bila olahraga sudah menjadi kebutuhan, maka mereka akan merasa rugi manakala tidak dapat melakukan Olahraga, misalnya karena hujan.

C.    Konsep Olahraga Kesehatan
Konsep Olahraga Kesehatan adalah Padat gerak, bebas stress, singkat (cukup 10-30 menit tanpa henti), ade kuat, massal, mudah, murah, dan meriah (bermanfaat dan aman). Massaal yaitu Ajang silaturahim, ajang pencerahan stress, ajang komunikasi sosial, Jadi Olahraga Kesehatan membuat manusia menjadi sehat Jasmani, Rohani dan Sosial yaitu Sehat seutuhnya sesuai konsep Sehat WHO.   Adekuat artinya cukup, yaitu cukup dalam waktu (10-30 menit tanpa henti) dan cukup dalam intensitas. Dalam hal olahraganya berbentuk berjalan, maka intensitas berjalannya hendaknya seperti orang yang berjalan tergesa-gesa, tetapi tentu sesuai dengan kemampuan masing-masing. Menurut Cooper (1994), intensitas Olahraga Kesehatan yang cukup yaitu apabila denyut nadi latihan mencapai 65-80% DNM sesuai umur (Denyut Nadi Maximal sesuai umur = 220-umur dalam tahun).
Sehat Dinamis hanya dapat diperoleh bila ada kemauan mendinamiskan diri sendiri khususnya melalui kegiatan Olahraga (Kesehatan). Hukumnya adalah : Siapa yang makan, dialah yang kenyang! Siapa yang mengolah-raganya, dialah yang sehat! Tidak diolah berarti siap dibungkus! Klub Olahraga Kesehatan adalah Lembaga Pelayanan Kesehatan (Dinamis) di lapangan.
Olahraga kesehatan dapat dilaksanakan secara massaal misalnya : jalan cepat atau lari lambat (jogging), senam aerobik, senam pernafasan dan olahraga-olahraga massaal lain yang sejenis. Senam aerobik sangat baik oleh karena dapat menjangkau seluruh sendi dan otot-otot tubuh, di samping juga merangsang otak untuk berpikir, karena Peserta harus memperhatikan dan segera menirukan gerak instruktur yang selalu berubah tanpa pola, sehingga gerakan-gerakannya tidak dapat dihafalkan! Bila Peserta sudah hafal, maka rangsangan terhadap proses berpikir menjadi berkurang.
Olahraga Kesehatan memang dapat dilakukan sendiri-sendiri, akan tetapi akan lebih menarik, semarak serta menggembirakan (aspek Rohaniah) apabila dilakukan secara berkelompok. Berkelompok merupakan rangsangan dan sarana untuk meningkatkan kesejahteraan Sosial, oleh karena masing-masing individu akan bertemu dengan sesamanya, sedangkan suasana lapangan pada Olahraga (Kesehatan) akan sangat mencairkan kekakuan yang disebabkan oleh adanya perbedaan status intelektual dan sosial-ekonomi para Pelakunya. Dampak psikologis yang sangat positif dengan diterapkannya Olahraga Kesehatan adalah rasa kesetaraan dan kebersamaan di antara sesama Pelaku, oleh karena mereka semua merasa dapat dan mampu melakukan Olahraga Kesehatan dengan baik secara bersama-sama.

D.    Ciri Umum Olahraga Kesehatan
Olahraga yang dianjurkan untuk keperluan untuk keperluan kesehatan adalah aktivitas gerak raga dengan intensitas yang setingkat di atas intensitas gerak raga yang biasa dilakukan untuk keperluan pelaksanaan tugas kehidupan sehari hari. (Blair, 1989 dalam cooper, 1994). Oleh karena itu olahraga mempunyai dosis olahraganya masing masing.
Berikut adalah ciri umum olahraga kesehatan secara teknis-fisiologik yaitu :
1.      Gerakan mudah, sehingga dapat diikuti oleh orang kebanyakan dan seluruh peserta pada umumnya (missal)
2.      Intensitasnya sub maksimal dan homogen (faktor keamanan), bukan gerakan-gerakan maksimal atau gerakan ekplosip maksimal.
3.      Terdiri dari satuan-satuan gerak yang dapat(secara sengaja) dibuat untuk menjangkau seluruh seluruh sendi dan otot, serta dapat dirangkai untuk menjadi gerakan kontinyu (tanpa henti).  Adanya satuan gerakan merupakan faktor penting untuk dapat mengatur dosis dan intensitas olahraga kesehatan secara bertahap.
4.      Bebas stress (non kompetitif = tidak untuk dipertandingkan)
5.      Diselenggarakan 2-5x/ minggu (minimal 2x/minggu).
6.      Dapat mencapai intensitas antara 65-80 % denyut nadi maksimal (DMN) sesuai umur. DNM sesuai umur = 220 – umur dalam tahun. Sebaiknya tiap peserta mengetahui cara menetapkan dan menghitung denyut nadi latihan masing-masing.
Bila seseorang melakukan olahraga dengan tujuan kesehatan tetapi lalu ia menjadi sakit , maka dapat dipastikan ia telah salah dalam melaksanakan olahraga kesehatannya.  Pelatihan olahraga kesehatan harus dilakukan secara bertahap, oleh karenanya pentahapan adalah prosedur keamanan.

E.     Sasaran Olahraga Kesehatan
1.      Memelihara dan meningkatkan kemampuan gerak yang masih ada.  Misalnya orang yang terikat dengan kursi roda sekalipun, harus memelihara dan meningkatkan kemampuan gerak yang masih ada pada semua persendiannya, serta memelihara fleksibilitas dan kemampuan koordinasi, melalui gerakan gerakan.
2.      Meningkatkan kemampuan otot untuk dapat meningkatkan kemampuan geraknya lebih lanjut.  Latihan dilakukan dengan mengisi gerakan gerakan yang dilakukan dengan cepat dan antagonis, sehingga terjadi tambahan bebang yang ditimbulkan oleh adanya gaya kinetik (gaya sentakan) yang harus diatasi.
3.      Memelihara kemampuan aerobik yang telah memadai atau meningkatkan untuk mencapai kategori sedang.

F.     Intensitas Olahraga Kesehatan
Hidayat (1990:53) menyatakan, “Semua gerakan yang eksplosif memerlukan energi yang besar”. Ini berarti pengeluaran energi merupakan indikasi tingkat intensitas suatu pekerjaan. Tentang intensitas latihan oleh Moeloek (1984:12) dijelaskan, “Intensitas latihan menyatakan beratnya latihan”. Kemudian Chu (1989:13) menyatakan, “Intensity is effort involved in performing a given task”. Jadi intensitas latihan adalah besarnya beban latihan yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu.
Untuk mengetahui suatu intensitas latihan atau pekerjaan adalah dengan mengukur denyut jantungnya. Cara mengukur intensitas ini oleh Harsono (1988:115) dijelaskan, “Intensitas latihan dapat diukur dengan berbagai cara, yang paling mudah adalah dengan cara mengukur denyut jantung (heart rate)”. Selanjutnya Katch dan Mc Ardle yang dikutip oleh Harsono (1988:116) menjelaskan:
1.      Intensitas latihan dapat diukur dengan cara menghitung denyut jantung/nadi dengan rumus: denyut nadi maksimum (DNM) = 220 – umur (dalam tahun). Jadi seseorang yang berumur 20 tahun, DNM-nya = 220 – 20 = 200.
2.      Takaran intensitas latihan
a.       Untuk olahraga prestasi: antara 80%-90% dari DNM. Jadi bagi atlet yang berumur 20 tahun tersebut taakaran intensitas yang harus dicapainya dalam latihan adalah 80%-90% dari 200 = 160 sampai dengan 180 denyut nadi/menit.
b.      Untuk olahraga kesehatan: antara 70%-85% daari DNM. Jadi untuk orang yang berumur 40 tahun yang berolahraga menjaga kesehatan dan kondisi fisik, takaaran intensitas latihannya sebaiknya adalah70%-85% kaali (220 – 40), sama dengan 126 s/d 153 denyut nadi/menit.
Angka-angka 160 s/d 180 denyut nadi/menit dan 126 s/d 153 denyut nadi/menit menunjukan bahwa atlet yang berumur 20 tahun dan oraaang yang berumum 40 tahun tersebut berlatih dalam training sensitive zone, atau secara singkat biasanya disebut training zone.
c.       Lamanya berlatih di dalam training zone:
-          Untuk olah raga prestasi: 45 – 120 menit.
-          Untuk olahraga kesehatan: 20 – 30 menit.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Menurut konsep sehat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengemukakan bahwa sehat adalah kesejahteraan jasmani, sejahtera rohani dan sosial bukan hanya bebas dari penyakit, cacat maupun kelemahan.  Konsep tersebut dinamakan sehat paripurna (sejahtera seutuhnya). Olahraga Kesehatan adalah Olahraga untuk memelihara dan/ atau untuk meningkatkan derajat Kesehatan dinamis, sehingga orang bukan saja sehat dikala diam (Sehat statis) tetapi juga sehat serta mempunyai kemampuan gerak yang dapat mendukung setiap aktivitas dalam peri kehidupannya sehari-hari (Sehat dinamis) yang bersifat rutin, maupun untuk keperluan rekreasi dan/ atau mengatasi keadaan gawat-darurat. Konsep Olahraga Kesehatan adalah Padat gerak, bebas stress, singkat (cukup 10-30 menit tanpa henti), ade kuat, massal, mudah, murah, dan meriah (bermanfaat dan aman).
Bila seseorang melakukan olahraga dengan tujuan kesehatan tetapi lalu ia menjadi sakit , maka dapat dipastikan ia telah salah dalam melaksanakan olahraga kesehatannya.  Pelatihan olahraga kesehatan harus dilakukan secara bertahap, oleh karenanya pentahapan adalah prosedur keamanan.

B.     Saran
Perlu ditekankan kembali bahwa olahraga kesehatan adalah gerak olahraga dengan takaran sedang, bukan olahraga berat. jadi olahraga tersebut dilakukan dengan tidak adanya kekurangan dan tidak juga kelebihan. Artinya berolahraga dengan secukupnya,  jangan tidak berolahraga karena kalau tidak berolahraga menjadi mudah sakit, sebaliknya jika melakukan olahraga secara berlebihan dapat menyebabkan sakit.



DAFTAR RUJUKAN

Anonim. 2013. Intensitas Latihan Kesehatan. http://cabang-olahraga-olahraga.
Diakses pada tanggal 26 Maret 2015 pukul 20.00 wib.
Anonim. 2007. Olahraga Kesehatan. https://geraksehat.wordpress.com/2007/10
Diakses pada tanggal 26 Maret 2015 pukul 20.00 wib.
Cooper, K.H. (1994) : Antioxidant Revolution, Thomas Nelson Publishers,
Nashville-Atlanta-London-Vancouver.
Giriwijoyo,Y.S.S. (1992) : Ilmu Faal Olahraga, Buku perkuliahan Mahasiswa
FPOK-IKIP Bandung.
Giriwijoyo,H.Y.S.S. dan H.Muchtamadji M.Ali (1997) : Makalah : Pendidikan
Jasmani dan Olahraga di Sekolah, Fakultas Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan, IKIP Bandung.
Giriwijoyo,H.Y.S.S. (2000) : Olahraga Kesehatan, Bahan perkuliahan Mahasiswa
FPOK-UPI.
Giriwijoyo,H.Y.S.S. (2001) : Makalah : Pendidikan Jasmani dan Olahraga,
kontribusinya terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik,
Ma’had Al-Zaytun, Haurgeulis, Indramayu, Jawa Barat.
Watson,A.S. (1992): Children in Sports, dalam Textbook of Science and Medicine
in Sport Edited by J.Bloomfield, P.A.Fricker and K.D.Fitch; Blackwell
Scientific Publications.

2 komentar:

  1. Hi there friends, how is everything, and what you wish for to say about this post, in my view its in fact amazing for me

    Ayam Bangkok

    Bola Tangkas

    Taruhan Bola

    poker Online Uang Asli

    Tembak Ikan Online

    Togel Online

    BalasHapus
  2. MAU GANDAKAN DUIT HANYA DENGAN 10rb RUPIAH??

    DISINILAH TEMPATNYA DI P`0`K`E`R`V`1`T`A

    KEPUASAN MEMBER ADALAH PRIORITAS KAMI

    Dengan pelayanan Customer Service professional kami ONLINE 24 JAM proses Depo & WD yang cepat.

    Agen Poker Online Uang Asli Terpercaya di Indonesia

    8 PERMAINAN DALAM 1 USER ID :
    *ADU Q
    *BANDAR POKER
    *BANDAR Q
    *CAPSA SUSUN
    *DOMINO 99
    *POKER ONLINE
    *SAKONG
    *BANDAR 66 (NEW)

    Hubungi Kami :
    Contact Us Person :
    ? WA: 0812-2222-996
    ? BBM : PKRVITA1 (HURUF BESAR)
    ? Wechat: pokervitaofficial
    ? Line: vitapoker

    BalasHapus